Jumat, 16 April 2010

PTK BAHASA INGGRIS

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan berkembang dan meningkatnya kemampuan siswa, situasi dan kondisi lingkungan yang ada, pengaruh informasi dan kebudayaan, serta berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pada hakikatnya fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Oleh karena itu, Pembelajaran Bahasa Inggris diarahkan agar siswa terampil berkomunikasi, baik lisan maupun tulisan. Pembelajaran bahasa selain untuk meningkatkan keterampilan berbahasa, juga untuk meningkatkan kemampuan berpikir, mengungkapkan gagasan, perasaan, pendapat, persetujuan, keinginan, penyampaian informasi tentang suatu peristiwa dan kemampuan memperluas wawasan. Pembelajaran Bahasa Inggris haruslah diarahkan pada hakikat Bahasa Inggris sebagai alat komunikasi. Sebagaimana diketahui bahwa sekarang ini orientasi pembelajaran bahasa berubah dari penekanan pada pembelajaran aspek bentuk ke pembelajaran yang menekankan pada aspek fungsi. Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses negoisasi pesan dalam suatu konteks atau situasi menurut Sampson (dalam Depdiknas 2005:7).

Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang sangat penting dalam kehidupan, tidak hanya penting dalam kehidupan pendidikan, tetapi juga sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Keterampilan menulis itu sangat penting karena merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus dimiliki oleh siswa. Dengan menulis siswa dapat mengungkapkan atau mengekspresikan gagasan atau pendapat, pemikiran, dan perasaan yang dimiliki. Selain itu, dapat mengembangkan daya pikir dan kreativitas siswa dalam menulis.

Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Bahwa menulis adalah suatu kegiatan yang aktif dan produktif serta memerlukan cara berpikir yang teratur yang diungkapkan dalam bahasa tulis. Keterampilan seseorang untuk mengungkapkan ide, pikiran, gagasan, pengetahuan, ilmu, dan pengalaman sebagai suatu keterampilan yang produktif. Menulis dipengaruhi oleh keterampilan produktif lainnya, seperti aspek berbicara maupun keterampilan reseptif yaitu aspek membaca dan menyimak serta pemahaman kosa kata, diksi, keefektifan kalimat, penggunaan ejaan dan tanda baca. Pemahaman berbagai jenis karangan serat pemahaman berbagai jenis wacana dan pengembangannya.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang sekarang yang ditetapkan sebagai Kurikulum 2006 telah diberlakukan di sekolah-sekolah mulai tahun 2006. Kurikulum 2006 ini juga diterapkan dalam Pembelajaran Bahasa Inggris. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan perlu ditegaskan bahwa tugas sebagai guru adalah membelajarkan siswa, bukan mengajar. Siswalah yang harus didorong agar secara aktif berlatih menggunakan bahasa khususnya pada keterampilan menulis. Tugas guru adalah menciptakan situasi dan kondisi agar siswa belajar secara optimal untuk berlatih menggunakan bahasa agar komopetensi yang diharapkan dapat tercapai.

Berkaitan dengan Pembelajaran Bahasa Inggris, dalam Kurikulum 2006 yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Pembelajaran Bahasa Inggris diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tertulis. Standar kompetensi Bahasa Inggris yang merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik

yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap Bahasa Inggris. Selain itu Standar kompetensi adalah dasar bagi siswa untuk dapat memahami dan mengakses perkembangan lokal, regional, dan global.

Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan berkembang dan meningkatnya kemampuan siswa, situasi dan kondisi lingkungan yang ada, pengaruh informasi dan kebudayaan, serta berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Guru merupakan kunci dan sekaligus ujung tombak pencapaian misi pembaharuan pendidikan, mereka berada di titik sentral untuk mengatur, mengarahkan dan menciptakan suasana kegiatan belajar mengajar yang untuk mencapai tujuan dan misi pendidikan nasional yang dimaksud. Oleh karena itu, secara tidak langsung guru dituntut untuk lebih profesional, inovatif, perspektif, dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran.

Pada kesempatan ini, peneliti (guru) membahas tentang keterampilan menulis khususnya menulis wacana deskripsi. Selama ini berdasarkan hasil observasi, keterampilan siswa untuk menulis masih sangat terbatas, terlebih lagi untuk dapat menulis wacana deskripsi mereka kesulitan untuk dapat membedakan jenis-jenis wacana . Agar dapat menulis kadang-kadang siswa perlu dipacu dengan menggunakan teknik dan media yang menarik. Untuk itu guru perlu mencari upaya yang dapat membuat siswa tertarik agar siswa dapat menulis dengan baik.

Dalam menulis dibutuhkan adanya ketelitian, kepaduan, keruntutan dan kelogisan antara kalimat satu dengan kalimat yang lain, antara wacana dengan wacana berikutnya sehingga akan membentuk sebuah karangan yang baik dan utuh. Pengajaran menulis, khususnya menulis wacana deskripsi adalah keterampilan yang bertujuan untuk mengajukan suatu objek atau suatu hal yang sedemikian rupa, sehingga objek itu seolah-olah berada di depan kepala pembaca.

Melalui penelitian ini, peneliti mencoba satu pembaharuan untuk meningkatkan keterampilan menulis wacana deskripsi yaitu melalui penggunaan teknik objek langsung. Penggunaan teknik objek langsung ini sebagai alternatif pembelajaran menulis wacana deskripsi sehingga diharapkan siswa akan lebih tertarik untuk menuangkan ide atau gagasan dalam bentuk tulisan dan diharapkan dapat mengurangi kejenuhan siswa dalam pembelajaran menulis. Untuk itu, diperlukan sebuah strategi pembelajaran yang baru agar dapat memberdayakan siswa. Strategi pembelajaran itu antara lain pembelajaran kontekstual. Pembelajaran kontekstual memungkinkan siswa belajar dengan bermakna. Pendekatan kontekstual diharapkan dapat mendorong siswa agar menyadari dan menggunakan pemahamannya untuk mengembangkan diri dan penyelesaian berbagai persoalan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, pendekatan kontekstual yang demikian diharapkan siswa dapat mengerti makna belajar, manfaat belajar, status mereka, serta bagaimana mereka mencapai semua itu. Mereka akan menyadari bahwa apa yang mereka pelajari akan berguna bagi hidupnya nanti.

Pendekatan kontekstual komponen pemodelan dengan teknik objek langsung diharapkan dapat mengenalkan atau menunjukkan, memotivasi, dan menarik minat siswa kelas X SMA Negeri 1 Cilimus dalam menulis wacana Deskripsi, dan diharapkan keterampilan menulis wacana Deskripsi akan meningkat.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disimpulkan, permasalahan yang dapat dirumuskan sebagai berikut ini.

1. Bagaimanakah peningkatan keterampilan menulis wacana Deskripsi siswa kelas X SMA Negeri 1 Cilimus setelah mendapatkan pembelajaran menulis wacana Deskripsi dengan menggunakan teknik objek langsung melalui pendekatan kontekstual komponen pemodelan ?

2. Bagaimanakah perubahan sikap dan tingkah laku siswa setelah mendapatkan pembelajaran menulis wacana Deskripsi dengan menggunakan teknik objek langsung melalui pendekatan kontekstual komponen pemodelan ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang akan dicapai dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah sebagai berikut.

1. Mendeskripsikan peningkatan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran menulis wacana Deskripsi dengan menggunakan teknik objek langsung pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Cilimus.

2. Mendeskripsikan perubahan sikap dan tingkah laku siswa kelas X SMA Negeri 1 Cilimus setelah mendapatkan pembelajaran menulis wacana Deskripsi melalui teknik objek langsung

D. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti mempunyai dua manfaat teoretis dan manfaat praktis.

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan manfaat teoretis, yaitu dapat memberikan sumbangan pemikiran dan tolok ukur kajian pada penelitian lebih lanjut yaitu berupa alternatif yang dapat dipertimbangkan dalam usaha memperbaiki mutu pendidikan dan mempertinggi interaksi belajar mengajar, khususnya dalam pembelajaran menulis wacana Deskripsi. Manfaat teoretis lainnya adalah menambah khasanah pengembangan pengetahuan mengenai pembelajaran menulis wacana Deskripsi. Selain itu, juga mengembangkan teori pembelajaran menulis wacana Deskripsi dengan menggunakan teknik objek langsung.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini dibagi menjadi empat yaitu: bagi siswa, guru, sekolah.

a. Manfaat bagi siswa

Dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis pada umumnya dan menulis wacana Deskripsi pada khususnya, dan meningkatkan kreativitas dan keberanian siswa dalam berpikir.

b. Manfaat bagi guru

Untuk memperkaya khasanah metode dan strategi dalam pembelajaran menulis, untuk dapat memperbaiki metode mengajar yang selama ini digunakan, agar dapat menciptakan kegiatan belajar mengajar yang menarik dan tidak membosankan, dan dapat mengembangkan keterampilan guru Bahasa Inggris khususnya dalam menerapkan pembelajaran menulis wacana Deskripsi dengan menggunakan teknik objek langsung.

c. Manfaat bagi sekolah

Dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam rangka memajukan dan meningkatkan prestasi sekolah yang dapat disampaikan dalam pembinaan guru ataupun kesempatan lain bahwa pembelajaran menulis khususnya menulis wacana Deskripsi dapat menggunakan teknik objek langsung sebagai bahan pencapaian hasil belajar yang maksimal (BAB II ,BAB III, BAB IV).

0 komentar:

Posting Komentar