MENGHIJAUKAN BUMI MELALUI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Anak yang baru lahir diibaratkan selembar kertas yang bersih nan suci. Kita sebagai orang tua dan pendidik bisa berbuat apa saja terhadap anak usia dini . Mau dibentuk apapun kita mampu membentuk dan mengarahkannya sesuka hati. Ia siap dibentuk untuk dijadikan apa saja tergantung pada keinginan pembentuknya. Jika dibiasakan dan dibina untuk menjadi baik maka ia akan menjadi baik. Kedua orang tua, para guru akan menuai kebahagiaan dunia dan akhirat. Sebaliknya , bila dibiasakan terhadap keburukan dan diabaikannya seperti binatang ternak , maka buruklah jadinya dan ia akan merugi. Orang tua dan para pendidik akan turut menanggung dosanya. Sebagaimana Sabda Rasullullah “ Setiap anak yang baru dilahirkan itu membawa fitrah, Orangtuanyalah yang menjadikan Yahudi, Majusi atau Nasrani.”
Pemberian pendidikan yang salah akan berujung pada kerusakan-kerusakan di muka bumi. Dunia pendidikan yang kurang memperhatikan akhlak mulia akan membentuk manusia- manusia yang menghalalkan segala cara untuk memuaskan keinginannya.. Karena dalam dirinya tidak tertanam aturan-atauran hidup yang diajarkan oleh Rosulullah saw, sehingga mereka tidak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Prilaku seperti itu terbentuk melalui pendidikan yang mengabaikan akhlak mulia.
Pendidikan merupakan wahana yang paling efektif untuk membentuk dan mengubah prilaku kearah yang kita kehendaki baik positif maupun negative. Ucapan dan prilaku guru akan tertanam kokoh dalam diri anak pada tingkat Pendidikan Anak Usia Dini , Taman Kanak-Kanak Dan Sekolah Dasar. Di Usia inilah segala prilaku dan ucapan guru betul-betul terekam dan akan menjadi dasar untuk kehidupannya kelak Sebagaimana disebutkan di atas ,anak usia dini bagaikankan kertas putih bersih yang siap kita corat-coret dan kita gambari apa saja dengan ilmu, sikap dan prilaku orang tua dan guru. Sungguh sangat disayangkan jika orang tua yang memiliki anak-anak usia dini diperkenalkan dengan sekolah yang tidak memperhatikan norma-norma kehidupan. Karena norma-norma kehidupan merupakan pondasi bagi anak dalam menjalani kehidupan di muka bumi ini.
Dalam pendidikan anak usia dini (PAUD) anak-anak tidak di tuntut untuk pandai membaca, menulis, dan berhitung . Fokusnya anak-anak harus lebih banyak diarahkan pada pengenalan lingkungan sekitar dengan menggunakan metode bermain Karena pada hakekatnya anak usia 0- 6 tahun adalah masa-masa indah untuk bermain. Pada masa-masa ini terdapat masa emas dalam pertumbuhan dan perkembangan otak anak, ini terjadi pada usia balita. Sekitar 50 persen perkembangan otak terjadi pada usia 0-4 tahun, 30 persen pada usia 4-8 tahun, dan 20 persen lagi pada usia 9-16 tahun. Jika masa emas ini tidak diperhatikan dengan serius dan jatuh pada tangan para pendidik yang amoral, maka merugi sekali kita karena kehilangan satu generasi yang seharusnya menjadi generasi yang mampu memelihara bumi ini.
PAUD lebih banyak difokuskan untuk mengenalkan kondisi lingkungan sekitar agar anak-anak bisa lebih mudah beradaptasi. Mereka juga diajarkan perilaku hidup sehat serta budaya masyarakat setempat. Namun setelah masuk TK, unsur akademis baru boleh diberikan. Itu pun dengan harus tetap menggunakan metode bermain yang membuat hati mereka gembira. Mereka bisa didik dan diajarkan serta ditanamkan pentingnya memelihara bumi ini dan berprilaku hidup sehat dengan cara yang menyenangkan. Seperti diajaknya mereka bermain ke kebun buah-buahan, ke kebun raya, taman safari sambil memperkenalkan ciptaan Tuhan . Kemudian para guru dengan bahasa yang sangat sederhana menjelaskan pada mereka bahwa flora dan fauna yang ada di bumi ini harus di pelihara, dilindungi, dan sayangi. Bisa juga kita menanamkan pendidikan ligkungan hidup lewat syair lagu bahwa bumi yang kita tempati lagi bersedih karena dirusak dan disakiti, seperti syair lagu ini
♫ Kulihat ibu pertiwi
Sedang
bersusah hati
Air
matanya berlinang
Mas
intan yang kau kenang
Hutan
gunung sawah lautan
Simpanan
kekayaan
Kini
ibu sedang lara
Merintih
dan berdoa ♫
Kerusakan-kerusakan di muka bumi adalah ulah manusia yang tidak bertanggungjawab. Manusia yang merusak bumi adalah manusia yang tidak beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Titik pangkal mereka melakukan perusakan di bumi adalah karena mereka tidak mendapatkan pendidikan keagamaan yang cukup.
Saat ini agaknya hampir tidak ada lagi tanah di
rata-rata 1,871 hektar hutan hancur atau 51 kilometer persegi per hari atau 300 lapangan sepak bola setiap jamnya. Dengan angka itu,
penghancur hutan tercepat 2008. Meskipun pengumuman rekor itu belum kunjung muncul, namun catatan FAO itu pantas menjadi perhatian kita semua. Fenomena ini sangat mengerikan, akan menjadi apa negeri ini, ribuan heketar hutan berubah menjadi
Pemanfaatan sumber daya alam yang tidak berwawasan lingkungan serta rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem lingkungan. Hal sederhana yang akhirnya menjadi weaponmass destruction atau “senjata pemusnah massal” bagi kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya di bumi. Bagaimana tidak, ratusan bencana alam buah keserakahan yang menelan ribuan korban jiwa dan kerugian material yang tidak terhitung jumlahnya terjadi karena kelalaian kita dalam menjaga kelestarian lingkungan. Mulai dari pencemaran limbah industri, tanah longsor, banjir,hingga kebakaran hutan adalah bukti nyata kelalaian kita. Kita paham betul bahwa bencana seperti
banjir, tanah longsor, dan pencemaran lingkungan diakibatkan oleh ulah manusia
yang dengan seenaknya mengusik keseimbangan ekosistem. Siklus alam seperti
hujan deras atau musim kemarau panjang hanyalah sebagai pemicu saja. Menebangi
pepohonan di hutan lindung, mengalirkan limbah industri ke laut tanpa mengalami
proses pengolahan, membuang sampah ke sungai, pembukaan ladang berpindah, serta
konversi lahan basah merupakan investasi program jangka panjang terjadinya bencana.Tanpa kita sadari, selama ini kita telah merencanakan sejuta bencana yang akan menyengsarakan kita. Ya, hukuman setimpal
bagi manusia yang selama ini mengabaikan peringatan alam. Seharusnya kita peka dengan teguran-teguran yang diberikan alam kepada kita. Teguran yang berupa hujan deras, musim kemarau berkepanjangan, kotornya udara perkotaan, berkurangnya area pepohonan di hutan, atau pun menumpuknya sampah di
Fenomena di atas adalah salah satu gambaran gagalnya dunia pendidikan yang disebabkan kurangnya pengetahuan orang tua terhadap kualitas sekolah anaknya. Pemilihan sekolah seharusnya menjadi prioritas utama bagi orang tua. Terlebih menyekolahkan anaknya pada usia dini . Banyak Pendidikan Anak Usia Dini, TK dan SD yang berkualitas yang mengedepankan penanamkan akhlakul karimah . Sudah saatnya para orang tua mempercayakan buah hatinya untuk didik dan asuh oleh lembaga-lembaga pendidikan yang menerapkan aturan-aturan Islam . Karena agama Islam adalah agama yang menganjurkan kebersihan dan ahlak mulia , sebagaimana disebutkan dalam hadist , “ Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak-akhlak yang mulia”
Jika manusia pada umumnya dan bangsa
Bumi akan hijau kembali jika manusianya memiliki kesadaran terhadap pentingnya lingkungan yang nyaman dan damai. Kesadaran manusia terhadap lingkungan hanya bisa dicapai melului dunia pendidikan. Banyak sekali lembaga-lembaga pendidikan formil terdapat di
Dengan akhlak mulia yang dimiliki oleh manusia akan berdampak pada bumi tempat tinggal kita. Dampak dari akhlak mulia terhadap bumi ini adalah bumi akan ditumbuhi kembali oleh pohon-pohon rindang karena tidak ada lagi para pembalak balak hutan. Air sungai akan mengalir dengan jernih membasahi bumi tanpa adanya sampah-sampah terapung di dalamnya . Langit kembali biru jernih tak menampakan lagi asap hitam yang menunjukan kegarangannya. Tanah tandus berganti menjadi hamparan rumput hijau bak permadai, betapa sejuk dunia ini dengan hamparan rerumputan dan pepohonan hijau , fauna pun berbahagia memperoleh rumahnya kembali. Lautan yang dulu tempat genangan air kotor terpolusi berubah menjadi lahan subur para nelayan mencari nafkah . Ikan- ikan beranak pinak memakmurkan penghuni bumi . Bumi hijau nan bersih akan mengusir dan memusnahkan ribuan bahkan jutaan spesies wabah penyakit .
Bumi hijau menunjukan keramahannya seramah bidadari surga. Bumi hijau enak dipandang dan ditempati karena bumi hijau dan subur akan memberi kita segalanya . Kenyamanan dan kedamaian serta kesehatan pun diberikannya . Inilah kondisi bumi yang menjadi impian dan dambaan kita. Semua ini akan diperoleh kembali hanya melalui pendidikan . Hanya pendidikan yang berpedoman pada Al-Quran dan hadistlah satu-satunya pendidikan yang mampu mewujudkan impian kita . Pendidikan inilah yang ideal untuk buah hati kita. Anak-anak kita akan tumbuh dan berkembangan menjadi manusia dewasa yang beraklak mulia di bawah asuhan para guru yang berakhlak mulia. Bumi pun akan tersenyum bahagia dan tidak akan pernah marah lagi semarah sekarang ini.
0 komentar:
Posting Komentar