Senin, 08 Maret 2010

Modul Bahasa Indonesia Kelas VII

Modul 2

STANDAR KOMPETENSI:

16. Mengungkapakan pikiran dan perasaan dalam puisi bebas

KOMPETENSI DASAR:

16.2.menulis puisi bebas dengan memperhatikan unsur persajakan

2. INDIKATOR

Mampu mengungkapakan pikiran dan perasaan dalam puisi bebas

Mampu .menulis puisi bebas dengan memperhatikan unsur persajakan

3. PETUNJUK PENGERJAAN

1. bacalah materi terlebih dahulu.

2. Bacalah puisi berikut ini!

3. Tentukan rima awal, tengah, dan akhir!

4. Tentukan makna konotasi dan denotasinya

4. MATERI

Menulis puisi itu sulit? Benarkah? Tidak benar. Bukankah kalian telah berlatih membuat puisi bebas pada pelajaran lalu.Kalau dulu kalian menulis puisi bebas denganmemperhatikan pemilihan kata-katanya, sekarang dengan memperhatikan

persajakannya.

1. Artikulasi: persamaan konsonan

Contoh:

Berkata benar ibadah karena lidah punya Allah

Bukan beta bijak berpura

2. Asonami: persamaan vokal

Contoh:

Gerimis pada jiwa terbakar luas sabana

Tanah terbuka menemui udara dari lembah utara

3. Rima awal: persamaan bunyi pada awal larik (baris)

Contoh:

Angin bangkit bulan Agustus

Adalah kebangkitan harapan

Atas kesia-siaan putus asa

4. Rima tengah: persamaan bunyi pada tengah larik/baris

Contoh:

Jika aku seorang pujangga

maka aku tulis sebuah syair

Jika aku seorang kelana

maka aku ucap seuntai zikir

5. Rima akhir: persamaan bunyi pada akhir larik/baris

Contoh:

Kemanakah pergi

Mencari api

Ketika bara hati

Padam tak berarti

Uji Kompetensi

1. Bacalah puisi berikut ini!

2. Tentukan rima awal, tengah, dan akhir!

3. Tentukan makna konotasi dan denotasinya

Bukan Beta Bijak Berperi

Bukan beta bijak berperi,

Pandai mengubah madahan syair,

Bukan beta budak negeri,

Mesti menurut undangan mair.

Sarat saraf saya mungkiri,

Untai rangkaian seloka lama,

Berai buang berai singkiri,

Sebab laguku menurut sukma.

Susah sungguh saya sampaikan,

Degup-degupan di dalam kalbu,

Lemah laun lagi degungan,

Matnya digamat rasaian waktu.

Sering saya susah sesaat,

Sebab madahan tidak nak datang,

Sering saya sulit menekat,

Sebab terkurang lukisan memang.

Bukan beta bijak berlagu,

Dapat melemah bingkaian pantun,

Bukan beta berbuat baru,

Hanya mendengar bisikan alun.

(Rustam Effendi)

0 komentar:

Posting Komentar